News Update :
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Ilmu, Sesuatu Yang Belum Memiliki Judul

Published by : Unknown on Thursday, June 26, 2014 | 7:08 PM

Thursday, June 26, 2014

Oleh Averroes F Piliang

Dalam perkembangannya, ilmu dikategorikan menjadi beberapa bagian yaitu ilmu agama, ilmu dasar dan ilmu terapan. Ketiganya merupakan peletak dasar dari pembinaan karakter pada diri seseorang dalam menjalankan aktivitas kehidupannya. Inilah yang disebut dengan ilmu membentuk karakter seseorang dan ilmu menentukan masa depan suatu individu, kelompok atau dalam tingkatan yang lebih besar lagi yaitu peradaban suatu negara.

Persoalan yang ada bukanlah dari konteks ilmu itu sendiri, melainkan bagaimana ilmu itu berjalan pada diri manusia itu sendiri. Perjalanan seseorang dalam menggali ilmu itu, yang hari ini banyak yang tidak menyadari akan hal tersebut. Sehingga, ketika seseorang mendapatkan ilmu yang telah dia gali, orientasi di awal mengenai mendapatkan ilmu itu pun terdegradasi menjadi orientasi yang sifatnya praktis. Maka, tampaklah jelas hari ini akan terbentuk sebuah ketidakpercayaan diri pada manusia-manusia yang menggali ilmu tersebut. Secara garis besar, faktor socio-cultural dalam diri manusia akhirnya terdegradasi dan menuju kepada terkuantisasi.

Ilmu pada hirarkinya merujuk kepada sebuah kebenaran. Sesuatu yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan. Maka dari itu, ilmu yang didapat menuntut mereka (orang-orang yang mencari ilmu) untuk mencari kebenaran dari siapapun, kapanpun dan dimanapun tanpa mengenal suku, agama, ras ataupun golongan-golongan tertentu. Sehingga, dalam berilmu landasan berpikir manusia dalam menggali ilmu haruslah mencapai 4 pokok berikut.
 
Ontologis. Hakikat apa yang akan dikaji. Ontologis menurut pemahaman saya adalah sebuah nilai fundament dari sebuah ilmu, yaitu tahapan bidang keilmuan. Sebut saja seperti ilmu alam dan ilmu sosial. Hakikatnya kedua ilmu tersebut membicarakan persoalan interaksi manusia-alam-manusia ataupun manusia dengan manusia. Sehingga dengan adanya interaksi tersebut, maka ada ilmu-ilmu dengan pembagian secara khusus dari kedua ilmu tersebut. Namun, bedakan antara ilmu dengan agama. Ilmu lebih kearah hakikat apa yang dikaji, sedangkan agama sudah menyeluruh.

Epistomologis.
Dalam buku Jujun Suria Sumiantri, epistomologis secara arti kata dikatakan pendidikan. Maka, dalam pemahaman saya, epistomologis ini adalah sebuah proses dalam menyampaikan ilmu tersebut kepada generasi berikutnya. Mengapa demikian? Karena ilmu itu bersifat kebenaran, kebenaran tersebut haruslah diwariskan kepada generasi berikutnya. Oleh karena itu, secara umum banyak yang mengatakan bahwa epistomologis ini adalah sebuah cara untuk mendapatkan pengetahuan dengan benar.

Etika. Kajian etika pada suatu hierarki ilmu ini identik dengan kata aksiologi, artinya periaku seseorang yang berilmu haruslah berlandaskan kebenaran. Sebelumnya diatas, telah disinggung mengenai ilmu secara ontologis dan epistomologis. Yaitu, sebuah hal yang mengarah kepada kebenaran, yaitu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan. Oleh karena itu, Berilmu itu haruslah memiliki Etika, atau dalam bahasa lain dikatakan, orang berilmu haruslah orang yang bermoral.

Estetika.
Dalam pengertian bahasa estetika berarti keindahan. Nah, disini lah saya pribadi agak sulit menjelaskannya. Mengapa? Karena satu hal melalui pertanyaan ini, dimana letaknya background ilmu yang kita pelajari ini indah? Kalau bagi saya dengan pemahaman fisika, keindahan ilmu fisika ini berasal dari apa yang disebut dengan Cosmos. Maka, dengan adanya pemahaman estetika akan mengarahkan kita kepada the art of science.

Empat makna substansial yang tertuang dalam buku Jujun Suriasumiantri ini merupakan peletak dasar hierarki ilmu yang kita jalani. Jadi, Seperti yang saya ungkapkan di atas bahwa, ilmu membentuk karakter seseorang. Maka, karakter seseorang bukanlah ditentukan bagaimana ia mampu bertahan dengan lika-liku kehidupan melainkan bagaimana ia mendapatkan ilmu yang telah ia jalani. Makna substansial ini lah yang pada akhirnya membentuk manusia yang mendapatkan ilmu (sarjana) melalui tiga hal penting yaitu, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Istilah yang selalu dikenal dan dikenang adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi. Namun, saya berpendapat istilah ini bukanlah didapat di tingkatan mahasiswa namun dalam tingkatan proses belajar. Ilmu dan moral dalam konteks memanusiakan manusia.
comments | | Read More...

Pohon kekerabatan yang dibuat-buat

Published by : Unknown on Sunday, May 4, 2014 | 6:46 PM

Sunday, May 4, 2014

Oleh Ardi Yusman

Disadur dari berbagai sumber

Pernyataan Darwinis (para pendukung teori Darwin) mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk hidup yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga telah dimulai dari lima atau enam juta tahun yang lalu, dinyatakan  bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut:
  1. Australopithecines (berbagai bentuk yang termasuk dalam genus Australophitecus)
  2. Homo habilis
  3. Homo erectus
  4. Homo saphiens

Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis (para pendukung teori evolusi Darwin) digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti “kera dari selatan”. Australopithecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat (tegap), sementara yang lain lebih kecil dan rapuh (lemah).
"Adanya kesamaan yang jelas di antara keduanya adalah sebuah tanda yang nyata bahwa Australopithecus Afarensis itu spesies kera biasa, tanpa sifat-sifat manusia"
Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai “Australopithecus > Homo Habils > Homo Erectus > Homo Saphiens”, evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya. Akan tetapi, penemuan terbaru ahli paleoanthropology mengungkap bahwa Australopithecines, Homo Habilis dan Homo Erectus hidup di berbagai tempat di bumi pada saat yang sama.

Semua spesies Australopithecus adalah kera punah yang mirip dengan kera masa kini. Volume tengkorak mereka adalah sama atau lebih kecil daripada simpanse masa kini. Terdapat bagian menonjol pada tangan dan kaki mereka yang mereka gunakan untuk memanjat pohon, persis seperti simpanse saat ini, dan kaki mereka terbentuk untuk mencengkram dan bergelantung pada dahan pohon. Banyak karakteristik yang lain – seperti detail pada tengkorak mereka, dekatnya jarak antara kedua mata, gigi geraham yang tajam, struktur rahang, dengan lengan yang panjang, dan kaki yang pendek – merupakan bukti bahwa makhluk ini tidaklah berbeda dengan kera masa kini. Namun demikian, evolusionis menyatakan bahwa, meskipun Australopithecine memiliki anatomi kera, mereka berjalan tegak seperti manusia, tidak seperti kera pada umumnya.

Sebuah teori baru menyatakan bahwa genus Australopithecus bukanlah cikal bakal ras manusia… Hasil ini didapat dari satu-satunya wanita yang diberi kewenangan untuk meneliti, St W573 berbeda dari teori normal berkenaan dengan nenek moyang manusia : ini meruntuhkan pohon kekerabatan horminid. Primata besar, yang dianggap sebagai nenek moyang manusia, telah dihilangkan dari susunan pohon kekerabatan ini… Australopithecus dan spesies Homo (manusia) tidak muncul dalam cabang yang sama. Nenek moyang langsung manusia masih menunggu untuk ditemukan.
"Homo Erectus dan Manusia. Tonjolan besar alis pada tengkorak Homo Erectus, dan ciri-ciri seperti dahi yang condong ke belakang, bisa dilihat dalam sejumlah ras zaman sekarang, seperti orang-orang pribumi di berbagai belahan dunia"
Sebuah majalah ilmiah terkenal di Perancis, Science et Vie, mengakui ada dua kebenaran mengenai tidak adanya nenek moyang manusia yang berasal dari kera. Majalah perancis ini mengakui hal tersebut dengan menerbitkan judul sampul majalah mereka berupa “Selamat Tinggal Lucy” pada terbitan di tahun 1999 pada bulan Februari, dan mereka menegaskan bahwa Australopithecus tak bisa dijadikan sebagai nenek moyang manusia.
"Penemuan ilmiah telah membuat anggapan evolusionis tentang Lucy, yang kali pertama dijadikan sebagai contoh penting genus Australopithecus sama sekali tidak berdasar
Hal tersebut berdasarkan dua penemuan penting yaitu:
  1. Fosil yang disebut sebagai Homo Habilis sebenarnya bukan tergolong genus Homo, atau manusia, tetapi tergolong Australopithecus, atau kera.
  2. Homo Habilis dan Australopithecus adalah makhluk yang berjalan membungkuk ke depan – jadi bisa dikatakan mereka memiliki kerangka seekor kera. Mereka sama sekali tidak memiliki hubungan dengan manusia.


comments | | Read More...

Teori Evolusi Darwin, "Sebuah Asal Usul Manusia Yang Terbantahkan"

Published by : Unknown on Monday, April 28, 2014 | 8:57 PM

Monday, April 28, 2014

Oleh Ardi Yusman

Disadur dari beberapa sumber

Charles Darwin seorang biologist mengajukan teori evolusi manusia dalam pernyataannya yaitu  manusia dan kera berasal dari satu nenek moyang yang sama. Hal tersebut terungkap dalam buku Charles Darwin yang berjudul The Descent of Man, yang dipublikasi pada tahun 1871. Sampai saat ini, para pengikut Teori Evolusi Darwin telah mencoba untuk mendukung pernyataannya. Tetapi, meskipun berbagai penelitian telah dilakukan, pernyataan mengenai “evolusi manusia” tidak adanya dukungan ilmiah yang berdasarkan penelitian dan penemuan yang nyata dalam bentuk fosil.

Sumber gambar mrpetsblogs.blogspot.com
Kebanyakan masyarakat biasa tidak menyadari kenyataan ini, dan berfikir bahwa teori yang dikemukakan oleh Darwin mengenai evolusi manusia didukung oleh banyak bukti yang kuat dan ilmiah. Salah satu penyebab adanya pendapat yang keliru ini adalah bahwa pesoalan ini sering dibahas dalam media serta proses pendidikan dihadirkan sebagai fakta yang terbukti ilmiah. Namun, para ahli dalam masalah ini menyadari bahwa tidak ada landasan ilmiah bagi pernyataan Darwin tentang teori evolusi manusia. David Pilbeam, ahli paleoanthropology dari Harvard University, mengatakan “Jika anda mengundang seorang ilmuwan dari bidang ilmu yang lain dan menunjukkan padanya sedikitnya bukti yang kita miliki ia tentu akan mengatakan”, “Lupakan saja; itu tidak cukup untuk diteruskan!”.
Tiada petunjuk ilmiah bagi pernyataan bahwa manusia berevolusi. Yang diajukan sebagai “bukti” tidak lebih dari ulasan sepihak atas sedikit fosil.
Dan William Fix, seorang penulis sebuah buku penting dalam bidang paleoanthropology berkomentar “Seperti yang telah kita lihat, ada banyak ilmuwan dan orang-orang populer saat ini yang memiliki nyali untuk mengatakan bahwa tidak ada keraguan tentang bagaimana manusia berasal. Tentunya, andai saja mereka memiliki bukti…

Pernyataan evolusi ini, yang “miskin akan bukti” yang secara ilmiah tidak masuk akal, memulai dengan adanya pohon kekerabatan manusia yang serumpun dengan kelompok kera dinyatakan dengan bentuk satu genus tersendiri, yaitu Australopithecus. Sehingga, menurut pernyataan ini, Australophitecus secara bertahap, diawali dengan kemampuan untuk berjalan tegak dan membesarnya kapasitas volume otak, ia melewati serangkaian proses perubahan dalam jangka waktu yang lama atau evolusi hingga mencapai tahapan manusia sekarang (Homo Sapiens). Tetapi, fakta fosil tidak mendukung scenario dari teori ini, meskipun ilmu pengetahuan menyatakan bahwa semua bentuk peralihan itu ada, tetapi antara manusia dan kera tidak dapat dilalui dengan menggunakan jejak fosil saja. Ernst Mayr, salah satu pendukung utama teori evolusi abad 20, berpendapat dalam bukunya One Long Argument bahwa “khususnya (teka-teki) bersejarah seperti asal usul kehidupan atau Homo Sapiens, adalah sangat sulit dan bahkan mungkin tidak pernah menerima penjelasan akhir yang memuaskan”.

comments (1) | | Read More...

Tanah dan Unsur Hara

Published by : Unknown on Tuesday, February 4, 2014 | 5:41 PM

Tuesday, February 4, 2014

Oleh Egyfaldi Biamenta (Artikel ini didedikasikan kepada Kakanda Rahmat Nasution S.Si Apt)

Tanah merupakan salah satu lapisan bumi yang terdapat pada permukaan bumi yang terdiri dari massa padat, air, dan udara. Tanah merupakan hasil pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur akibat proses alam. Struktur tanah yang terbentuk secara berlapis dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : iklim, struktur permukaan bumi, tumbuhan, dan makhluk hidup yang berada diatasnya. 


Gambar lapisan tanah (http://www.gunungkidul.org/2012/05/struktur-bumi-dan-penjelasannya.html)

Lapisan tanah atas adalah lapisan yang berasal dari batu-batuan dan sisa makhluk hidup yang telah mati dan mengalami pelapukan. Lapisan ini merupakan bagian yang optimum untuk kehidupan tumbuhan. Lapisan tengah berasal dari batuan yang pada proses pelapukannya mengalami pengikisan oleh air sehingga bahan lapisan itu mengendap. Karena kandungan airnya banyak maka tanah pada lapisan tengah ini sangat liat sehingga lebih dikenal sebagai tanah liat yang berwarna merah atau putih. Lapisan bawah  adalah lapisan yang terdiri dari bongkahan-bongkahan batu dan bebatuan yang telah mengalami pelapukan di sela-selanya. Lapisan batuan induk tersusun dari bebatuan padat dan berada dalam lapisan terdalam bumi.

Struktur tanah terbentuk dari komposisi antara butir tanah dan ruang antar butir tanah (pori-pori). Struktur tanah yang baik bagi perakaran adalah apabila pori tanah berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori tanah berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur memiliki pori yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. 

Tekstur tanah menunjukkan proporsi relatif dari ukuran partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan antara fraksi pasir, debu, dan lempung. Berdasarkan teksturnya, tanah dapat dikelompokkan menjadi :
  • Tekstur kasar misalnya pasir, pasir berlempung.
  • Tekstur agak kasar misalnya lempung berpasir dan lempung berpasir halus
  • Tekstur sedang misalnya lempung berpasir sangat halus, lempung berdebu, debu
  • Tekstur halus misalnya tanah liat berpasir, tanah liat berdebu

Tekstur tanah berkaitan dengan kemampuan tanah untuk menahan air dan juga melakukan reaksi kimia tanah. Tanah bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit untuk menahan air maupun unsur hara. Tanah bertekstur lempung mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus mempunyai kemampuan menyimpan air dan unsur hara bagi tanaman.

Banyaknya manfaat tanah, menjadikan tanah sebagai salah satu aspek yang penting untuk kehidupan. Berikut beberapa manfaat sumber daya tanah untuk kehidupan,  yaitu;
  1. Penyediaan unsur hara untuk tumbuhan. Ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi suatu tumbuhan. Jumlah dan jenis unsur hara yang tersedia di tanah dan dibutuhkan oleh tumbuhan haruslah sesuai dan seimbang.
  2. Penyedia makanan untuk biota tanah. Tanah menjadi habitat pengurai yang menguraikan sisa organisme mati menjadi bahan makanan yang dibutuhkan oleh tanaman dan organisme lain.
  3. Sebagai habitat hidup dan melakukan kegiatan. Tanah merupakan tempat manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan kegiatannya. Di dalam tanah, hidup pula berbagai organisme tanah, misalnya cacing tanah.
  4. Sumber bahan baku barang kerajinan atau perabot rumah tangga. Kandungan tanah liat dapat dimanfaatkan manusia untuk membuat batu bata, barang-barang seni dan kerajinan, maupun alat-alat rumah tangga. Tanah liat juga dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai bahan baku genteng penutup atap rumah atau bangunan.
  5. Memiliki nilai ekologi, yaitu mampu menyerap dan menyimpan air, menekan erosi, serta menjaga kesuburan tanah.
  6. Memiliki nilai ekonomis yaitu sebagai aset yang dapat disewakan atau diperjual belikan
  7. Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna untuk manusia.

Kesuburan tanah adalah kualitas tanah dalam kemampuannya untuk menyediakan unsur hara yang cocok dalam jumlah cukup serta dalam keseimbangan yang tepat dan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan suatu spesies tanaman. Berdasarkan kesuburannya, tanah dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
  • Tanah muda adalah tanah yang kandungan zat makanan di dalamnya belum banyak sehingga kurang subur. 
  • Tanah dewasa adalah tanah yang kandungan zat makanan di dalamnya sangat banyak sehingga sangat subur.
  • Tanah tua adalah tanah yang kandungan zat makanan di dalamnya sudah berkurang sehingga kurang subur.
  • Tanah sangat tua adalah tanah yang kandungan zat makanan di dalamnya sangat sedikit sehingga hampir habis kesuburannya.

Ciri-ciri tanah subur ialah:
  • Tekstur dan struktur tanahnya baik, yaitu butir-butir tanahnya terlalu besar dan terlalu kecil.
  • Banyak mengandung mineral yang berguna untuk makanan tumbuhan.
  • Banyak mengandung air untuk melarutkan mineral.

Keadaan tanah yang baik untuk tumbuhan apabila mempunyai perbandingan komponen mineral 45%, bahan organik (mikroorganisme, akar, dan humus) 5%, air 25% dan udara 25%.

Kadaan tanah yang baik untuk tumbuhan (http://www.prescriptionsoilanalysis.com)

Unsur hara merupakan elemen penting untuk menopang pertumbuhan tanaman. Defisiensi unsur hara adalah kekurangan material yang berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Unsur hara berasal dari pelapukan batuan dan senyawa organik yang hancur akibat proses alam.


Siklus nutrisi (unsur hara) tanah (www.pikeconservation.org)

Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya. Jika unsur hara dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan tanaman akan mengalami kematian. Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, unsur hara dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Unsur hara makro yaitu unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar, antara lain : karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), belerang (S).

Unsur hara mikro yaitu unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil, antara lain : besi (Fe), mangan (Mn), boron (B), molibdenum (Mo), tembaga (Cu), seng (Zn) dan klor (Cl).

Unsur hara makro :
  • Nitrogen (N). Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman, merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, merangsang pertumbuhan vegetatif (warna hijau) seperti daun, merupakan bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri. Gejala defisiensi nitrogen ditandai dengan pertumbuhan tanaman yang lambat/kerdil, pembentukan daun tidak sempurna, daun-daun hijau cepat menjadi kuning dan mati, pembentukan buah tidak sempurna dan masak sebelum waktunya. Cara penanganan defisiensi nitrogen adalah dengan menambahkan pupuk kimia berupa urea, ZA, KNO3, NPK, dan pupuk daun dengan kandungan N tinggi.
  • Fosfor (P). Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, merangang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel. Gejala defisiensi fosfor ditandai dengan daun melengkung dan terpelintir, bagian bawah daun berwarna merah keunguan, terhambatnya pembentukan sistem akar dan buah. Cara penanganan defisiensi fosfor adalah dengan menambahkan pupuk kimia SP36, NPK, MKP, dan pupuk daun dengan kandungan P tinggi.
  • Kalium (K). Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim, mineral termasuk air dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit. Gejala defisiensi kalium ditandai dengan daun berwarna hijau gelap kebiruan dan tidak sehat, daun tampak seperti bergerigi dan akhirnya mati, ujung daun menguning kemudian menjadi bercak coklat, batang daun menjadi lemas/rebah, buah yang terbentuk tidak sempurna. Cara penanganan defisiensi kalium adalah dengan menambahkan pupuk kimia KCl, NPK, MKP, dan pupuk daun dengan kandungan K tinggi.
  • Sulfur (S). Berfungsi dalam pembentukan klorofil, pertumbuhan tunas, pembentukan beberapa jenis asam amino seperti sistein, metionin, tiamin, dan menjaga ketahanan tanaman terhadap penyakit. Gejala defisiensi sulfur ditandai dengan warna daun muda memudar menjadi hijau muda, kuning, atau putih, pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus. Cara penanganan defisiensi sulfur adalah dengan menambahkan pupuk kimia ZA, Phonska, dan pupuk daun dengan kandungan S tinggi.
  • Kalsium (Ca). Berfungsi dalam pembentukan dinding sel, pematangan buah, pertumbuhan akar dan daun. Gejala defisiensi kalsium ditandai dengan pertumbuhan kuncup yang terhenti dan mati, warna buah kurang sempurna, buah muda banyak yang rontok dan masak sebelum waktunya. Cara penanganan defisiensi kalsium adalah dengan menambahkan kapur dolomit, kalsium karbonat, dan pupuk kalsium.
  • Magnesium (Mg). Berfungsi dalam pembentukan klorofil, pertumbuhan tunas, dan pembentukan buah. Gejala defisiensi magnesium ditandai dengan pembengkokan tulang daun, warna daun berubah menjadi kuning dan terdapat bercak-bercak berwarna coklat. Cara penanganan defisiensi magnesium adalah dengan menambahkan pupuk kimia kiserit, kapur dolomit, dan pupuk daun yang mengandung Mg.

Unsur hara mikro :
  • Besi (Fe). Berfungsi sebagai penyusun klorofil, pembentuk protein, aktivator enzim, berperanan dalam perkembangan kloroplas. Gejala defisiensi besi ditandai dengan penurunan aktivitas enzim, penurunan jumlah ribosom secara dramatis, penurunan kadar pigmen, pertumbuhan tanaman terhambat.
  • Mangan (Mn). Berfungsi sebagai komponen penting dalam proses asimilasi dan fotosintesis, aktivator enzim, mempertahankan warna hijau daun pada daun tua, pembentuk protein dan vitamin. Gejala defisiensi Mn ditandai dengan daun berwarna kekuningan atau kemerahan, pertumbuhan tanaman kerdil, jaringan daun di beberapa tempat mati, serta biji yang terbentuk tidak sempurna.
  • Boron (B). Berfungsi dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, perkecambahan serbuk sari, dan metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, auksin. Gejala defisiensi boron ditandai dengan pertumbuhan pucuk akar terhambat, daun kering dan mati, batang keropos, buah yang sedang berkembang mudah terserang penyakit.
  • Tembaga (Cu). Berfungsi sebagai penyusun klorofil, aktivator enzim, berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiosis dan penyusunan lignin. Gejala defisiensi Cu ditandai dengan terganggunya pembungaan, pembuahan, dan pertumbuhan tanaman, warna daun muda kuning dan kerdil, daun, batang, dan tangkai lemah dan layu.
  • Seng (Zn). Berfungsi sebagai aktivator enzim, berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah. Defisiensi Zn ditandai dengan daun tua berwarna kekuningan atau kemerahan, daun mengecil, mengering dan akhirnya mati, tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek.
  • Molibdenum (Mo). Berfungsi sebagai aktivator enzim, berperan dalam fiksasi N oleh mikroba, katalisator dalam reduksi N. Defisiensi Mo ditandai dengan daun menjadi kering dan layu, warna daun memudar, pertumbuhan tanaman seolah terhenti dan akhirnya mati.
  • Klorida (Cl). Berfungsi dalam pemindah hara tanaman, fotosintesis, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain. Defisiensi Cl ditandai dengan warna kecoklatan pada daun, pola percabangan akar abnormal, daun lemah dan layu.

Cara penanganan kekurangan unsur mikro adalah dengan menambahkan pupuk organik yang tinggi nutrisi, pemberian pupuk organik cair untuk pemupukan susulan, serta penyemprotan pupuk daun dengan kandungan unsur mikro lengkap.




comments | | Read More...

Manfaat Pohon Bagi Makhluk Hidup

Published by : Unknown on Saturday, December 21, 2013 | 10:54 PM

Saturday, December 21, 2013

Oleh Egyfaldi Biamenta

Pohon adalah makhluk hidup yang tidak dapat berjalan tetapi memberikan peran yang sangat penting bagi makhluk hidup yang berjalan. Manfaat pohon bagi kelangsungan hidup semua mahluk hidup di bumi ini sangatlah penting dan tidak bisa dikesampingkan. Tanpa pohon, tidak akan ada yang menghasilkan oksigen yang merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Semakin banyak pohon, maka semakin banyak pula oksigen yang dihasilkan. 

Manfaat pohon bagi kehidupan (http://edukasi.kompasiana.com)

Beberapa tahun belakangan ini, pesatnya pembangunan menyebabkan banyak pohon ditebang dan dikorbankan. Hilangnya satu pohon telah memutus mata rantai kehidupan. Beberapa jenis hewan berkurang jumlahnya dan hampir punah karena habitat mereka rusak. Penebangan pohon menyebabkan panas bumi meningkat, jumlah pasokan oksigen semakin berkurang dan tingkat polusi udara cenderung meningkat. Demikian pula jumlah pasokan air dalam tanah semakin berkurang sehingga mengakibatkan masyarakat kesulitan memperoleh air bersih. 

Berbagai penelitian membuktikan, 1 hektar ruang terbuka hijau yang dipenuhi pohon besar menghasilkan 0,6 ton oksigen untuk 1.500 penduduk/hari (penelitian lainnya mengatakan 1 pohon besar menghasilkan oksigen 1,2 kilogram/hari), menyerap 2,5 ton karbon dioksida/tahun, menyimpan 900 m3 air tanah/tahun, mentransfer air 4.000 liter/hari, menurunkan suhu 5°C-8°C, meredam kebisingan 25-80 persen, dan mengurangi kekuatan angin 75-80 persen. Berikut adalah beberapa manfaat pohon bagi kehidupan manusia :

Produsen makanan bagi manusia. Di alam, tanaman memiliki posisi strategis, yaitu sebagai penyedia makanan atau produsen di dalam piramida makanan. Jika tanaman yang bertindak sebagai produsen terganggu keberadaannya atau bahkan terancam kepunahan, dapat dipastikan semua makhluk hidup lain pun akan terancam kepunahan pula.

Penyumbang oksigen terbesar. Oksigen adalah gas yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernafas. Pada siang hari, pohon dapat menghasilkan oksigen dan dapat menyerap karbondioksida yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat berguna bagi kehidupan manusia.

Mencegah erosi dan banjir. Pohon besar yang memiliki batang yang tinggi dan menjulang tentunya memiliki akar yang kuat dan panjang pula. Ketika hujan turun dengan lebatnya ke muka bumi ini, air yang jatuh tidak langsung mengalir begitu saja, tapi ikut terserap oleh akar pohon sehingga posisi tanah tetap kuat dan tidak mudah terkena erosi. Air hujan juga dapat tertahan di tanah di sekitar pohon sehingga mencegah terjadinya banjir.

Menjaga kesuburan tanah. Air hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat menggerus lapisan tanah bagian atas yang berhumus dan subur sehingga mengakibatkan menurunnya kesuburan tanah. Bila permukaan tanah banyak ditanami pohon, saat hujan turun, butir - butir airnya tidak langsung menimpa permukaan tanah, tetapi ditahan oleh daun, ranting, dan batang pohon, sehingga mengurangi gaya gerus air terhadap tanah.

Membuat lingkungan menjadi lebih nyaman. Dengan banyaknya pohon, akan membuat udara disekitarnya sekitarnya menjadi sejuk dan nyaman. Pohon juga dapat memberikan perlindungan terhadap terik sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara.

Makna pohon, erat kaitannya dengan keberadaan hutan yang merupakan tempat hidup, tumbuh dan berkembang biaknya beberapa jenis pohon. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan. 

Manfaat hutan bagi kehidupan (http://indonesiaindonesia.com)

Hutan memiliki banyak fungsi yang sangat bermanfaat untuk kehidupan makhluk hidup di muka bumi, yaitu fungsi ekologis, fungsi hidrolis, fungsi klimatologis, dan fungsi ekonomi. Makhluk hidup sangat memerlukan hutan untuk kelangsungan hidupnya. Hutan merupakan paru-paru dunia sehingga perlu dijaga karena jika hutan rusak akan membawa dampak yang buruk bagi makhluk hidup. Gundulnya hutan dapat menyebabkan abrasi terhadap tanah, banjir bandang, dan tanah longsor.  


comments (1) | | Read More...

Demokratisasi Pendidikan dalam Rangka Membangun Karakter Bangsa

Published by : Unknown on Wednesday, December 11, 2013 | 9:59 PM

Wednesday, December 11, 2013

Oleh Averroes F Piliang

Demokratisasi ditegakkan oleh masyarakat yang mana akan mengembangkan perekonomiannya. Menarik? Mengapa hanya sebatas ekonomi saja? Memang terbentuknya proses demokrasi di dunia modern berawal pada ketidaknyamanan rakyat terhadap kebijakan pemerintah (saat itu masih dipegang oleh Raja atau Ratu) tidak pro terhadap rakyat. Sehingga akibatnya kemiskinan terjadi dimana-mana. Legitimasi kemiskinan ini tampak jelas dengan adanya kebudayaan feudal yang berkepanjangan sampai berabad lamanya. Adanya kaum budak dan bangsawan menimbulkan sebuah sistem yan dinamakan dengan “kasta”.

Permasalahan setiap negara timbul karena tidak adanya integrasi dalam proses penyelesaiannya. Pembahasan demonstrasi tidak seiring dengan bidang lainnya. Sebut saja seperti, karakter, budaya dan pendidikan bangsa. Perlu adanya sebuah kombinasi dalam mengatasi hal tersebut dan menyelesaikannya. Yaitu antara satu aspek dengan aspek yang lain tanpa mengurangi esensi dari demokrasi.

Pendapat anda diterima, itu merupakan sebuah kata yang menjelaskan tentang esensi dalam peristiwa demokrasi yang terlupakan oleh banyak orang. Kebanyak dari kita hanya berpikir mengenai esensi demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Ya, tidak dapat dipungkiri, teori demokrasi dari salah satu presiden Amerika yang terkenal ini telah menjadi jangan di masyarakat. Pertanyaannya adalah dimanakah esensi demokrasi ini bila ditinjau dari dua hal tersebut? Bagaimanakah sebenarnya esensi demokrasi ini? Apakah hanya sebatas kepemimpinan?

Sejak dulu, Indonesia telah memiliki karakter demokrasi tersendiri. Di desan dan kelurahan, di kampung halaman ketika dalam membuat kegiatan, kepala desas dan para tetua memanggil warga berupa pemuda dan kepala keluarga untuk melakukan pembicaraan. Terjadinya pembicaraan yang menghasilkan keputusan berdasarkan konsep musyawarah mufakat. Demokratisasi telah terjadi, mengapa budaya itu hilang? Satu hal yang tergerus oleh perkembangan zaman adalah kebiasaan musyawarah mufakat ini. Sebuah kebiasaan yang berorientasi pada pembagian peran dalam berdemokrasi.

Slogan pendidikan demokrasi seharusnya harus dicanangkan. Pendapat anda diterima memiliki peranan yang substansial. Peranan ini tampak jelas dengan adanya kepala desa dan tetua, orang tua dan pemuda memiliki fungsi dan struktural yang berbeda ketika musyawarah berjalan. Demokratisasi ini terjadi karena terkombinasi dengan jargon pendidikan. Apa itu? Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani. Jargon pendidikan yang terlupakan, apalagi dengan tidak dikombinasikan dengan demokratisasi. Jargon ini hanya dikenal sebatas lembaga SD, SMP, dan SMA “Negeri”.

Proses demokrasi yang dikombinasikan dengan jargon pendidikan ini akan menghasilkan sebuah kepemimpinan yang berkarakter. Maka, sewajarnya pendidikan itu membentuk karakter seseorang. Jika seseorang telah memiliki karakter maka demokratisasi akan berjalan menarik dan sangat bernilai. Ing Ngarso Sung Tulodo, ini berarti demokratisasi harus menjadi suri tauladan bukan hanya sebatas perkataan belaka. Artinya, setiap musyawarah harus diterima dan dilaksanakan karena ini merupakan keputusan bersama. Bukan berarti ketika keinginan dalam bermusyawarah tidak terakomodir, kita hanya menggerutu dan melakukan sebuah perlawanan, ya, “oposisi” ataupun walk out. Ing Madyo Mbangun Karso. Di tengah percekcokan yang ada demokratisasi harus menjadi sebuah wahana dalam membangkitkan jiwa seseorang. Inovasi akan timbul sehingga jiwa-jiwa nasionalisme terbentuk. Insan-insan yang berkualitas akan muncul sehingga bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat madani. Tut Wuri Handayani, berarti mampu untuk memberikan dorongan moral dan kerja. Secara mental, aktualisasi dan teoritis akan menumbuhkan sebuah konsep yang mendorong moral dan semangat.

Akhirnya, ketika demokratisasi yang dikombinasikan dengan 3 jargon pendidikan tersebut akan lahir Insan Pemimpin yang mampu menjadi suri tauladan (Uswatun Hasanah seperti Rasulullah SAW), dan mampu menjadi konseptor bagi orang-orang yang dipimpin dan mampu menggugah semangat orang yang dipimpin. Sebaik-baiknya seorang manusia ia bermanfaat bagi masyarakat disekitarnya.

comments | | Read More...

Enam Perkara dalam Menuntut Ilmu

Published by : Unknown on Monday, December 9, 2013 | 7:58 PM

Monday, December 9, 2013

Oleh Ismail Marjuki

Dalam salah satu pepatah Arab (Mahfuzhot) dikatakan:

Saudaraku, Kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara, akan saya beritahukan perinciannya dengan jelas :
  • Kecerdasan
  • Ketamakan (terhadap ilmu)
  • Kesungguhan
  • Uang (biaya)
  • Dekat dengan guru
  • Waktu yang lama

Kecerdasan (dzaka’un). Seorang ‘alim dalam menuntut ilmu memerlukan suatu kecerdasan, baik itu dalam hal memilih ilmu apa yang akan dipelajarinya ataupun kecerdasan dalam menyaring setiap ilmu yang dipelajarinya. Maka, tidak jarang seorang pelajar tidak mengerti akan ilmu yang dipelajarinya, sehingga menjadikan ilmu tersebut kurang bermanfaat.

Ketamakan (hirshun). Dalam ilmu, salah satu sifat yang harus dimiliki seorang ‘alim dalam menuntut ilmu adalah tamak ataupun rakus akan ilmu. Tamak ini akan menjadikan seorang ‘alim merasa tidak puas dengan ilmu yang dimilikinya sehingga ia akan terus belajar dan belajar demi memenuhi kenginannya.

Kesungguhan (Ijtihadun). Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh akan mendatangkan hasil yang memuaskan. Begitu juga halnya dengan menuntut ilmu, haruslah dilakukan dengan kesungguhan hati, sehingga kita dapat memperoleh ilmu yang berkah. Kesungguhan dalam menuntut ilmu akan menjauhkan kita dari rasa bosan dan malas, yang mana ini merupakan penyakit dari seorang ‘alim.

Uang (Dirhamun). Ilmu merupakan suatu hal yang tidak dapat dibeli dengan uang, tetapi dalam menuntut ilmu memerlukan yang namanya uang. Salah satu opini yang sering kita dengar di lingkungan masyarakat Indonesia, “orang miskin dilarang sekolah”. Opini ini membuat saya sangat sedih, justru ini harus menjadi dorongan positif untuk seorang ‘alim. Mahalnya biaya pendidikan harusnya dapat menuntun seorang ‘alim untuk meraih prestasi yang lebih baik dan pastinya akan lebih menghargai ilmu yang telah dimilikinya.

Dekat dengan guru (Suhbatul ustadzi). Tak kenal maka tak sayang, ini merupakan salah satu pepatah di kalangan masyarakat kita. Hal ini menunjukkan kepada kita sebagai seorang ‘alim dalam menuntut ilmu harus berperilaku yang baik terhadap guru, salah satunya dengan mengenal guru tersebut. Sehingga, kita sebagai yang menerima ilmu dapat lebih memehami dan mengerti akan apa yang diajarkan oleh seorang guru. Kenalilah guru anda, berbuat baiklah kepadanya, niscaya ilmu yang anda dapatkan akan lebih bermanfaat.

Waktu yang lama (Thuluz zamani). Dalam hal ini, waktu yang lama merupakan suatu nikmat kesempatan dan waktu yang diberikan Allah SWT kepada kita sebagai ‘alim. Marilah kita pergunakan waktu ini sebaik mungkin dalam menuntut ilmu yang berkah. Walaupun kita telah melakukan kelima perkara sebelumnya tanpa yang keenam, maka akan terasa sia – sia. Dengan umur dan kesempatan yang panjang dalam menuntut ilmu, kita akan menjadi seorang mukmin yang diridhoi-NYA. Amin.

Insya Allah dengan memahami dan mengamalkan keenam perkara di atas, akan menjadikan kita seorang yang lebih menghargai ilmu, sehingga dapat kita amalkan dan pergunakan di jalan kebaikan yang diridhoi-NYA.

comments (1) | | Read More...

Hujan Asam dan Dampaknya Bagi Kehidupan

Published by : Unknown on Saturday, December 7, 2013 | 12:14 AM

Saturday, December 7, 2013

Oleh Egyfaldi Biamenta

Hujan asam merupakan istilah umum untuk menggambarkan turunnya asam dari atmosfir ke bumi. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen yang terdapat di udara bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan.

Penyebab hujan asam bisa terjadi secara alami maupun oleh perbuatan manusia. Secara alami bisa disebabkan oleh semburan dari sebuah gunung berapi, serta proses biologis yang bisa terjadi di tanah rawa atau lautan, sedangkan oleh perbuatan manusia adalah aktivitas manusia dalam kegiatan industri. Beberapa industri yang cukup sering memberikan dampak hujan asam diantaranya adalah industri kendaraan bermotor, industri pembangkit listrik, industri pertanian (amonia).

Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Selanjutnya revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sumber utama energi untuk mesin-mesin yang mengakibatkan kadar emisi gas-gas SO2 dan NOx meningkat. 

Gambar yang mendeskripsikan proses terjadinya hujan asam
Proses terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut, yaitu air di perairan (laut maupun danau) menguap ke udara akibat terkena panas matahari. Di udara, titik-titik air ini terkondensasi menjadi awan hujan. Gas buangan dari hasil penggunaan bahan bakar fosil seperti karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NO2), dan sulfur oksida (SO2) lepas ke udara bebas dan menempel di awan kemudian gas-gas buangan tersebut bereaksi membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). 


Asam sulfat adalah asam yang sangat korosif dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan jika terkena tubuh manusia. Sedangkan asam nitrat tergolong sebagai air keras yang biasa digunakan dalam bahan peledak. Senyawa-senyawa asam yang terbentuk tersebut, bersama awan hujan bergerak menuju ke wilayah udara bertekanan lebih rendah. Saat awan hujan sudah terlalu berat, titik-titik air kemudian jatuh ke bumi menjadi hujan akibat gaya gravitasi. 

Air yang jatuh ke bumi terserap ke tanah, sebagian terserap oleh tumbuhan, dan sisanya mengalir menuju ke lautan. Tingkat keasaman air hujan normal berada diantara pH 5,6 sampai 6,2, sedangkan hujan asam memiliki tingkat keasaman dibawah pH 5,6. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Berikut beberapa dampak dari hujan asam terhadap lingkungan dan makhluk hidup :

Kesehatan Manusia. Partikel sulfat yang terhirup masuk ke paru-paru dapat menyebabkan ganguan pernafasan. Jika senyawa sulfat dan nitrat kontak langsung dengan kulit manusia dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit.

Tumbuhan dan hewan. Hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu kandungan nutrisi dalam tanah sebelum tumbuhan sempat mempergunakannya untuk tumbuh. Zat kimia beracun seperti aluminium juga akan terlepas dan bercampur dengan nutrisi. Apabila nutrisi ini diserap oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, kemudian tumbuhan akan terserang penyakit, kekeringan, dan mati.

Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan air terhambat. Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati. Hanya tumbuhan tertentu yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini akan berakibat pada hilangnya beberapa spesies. Ini juga berarti bahwa keragaman hayati tamanan juga semakin menurun.

Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.

Ekosistem perairan. Kelebihan zat asam pada air danau mengakibatkan hanya sedikit spesies yang dapat bertahan. Jenis plankton dan invertebrata merupakan makhluk yang paling pertama mati akibat pengaruh keasaman air danau. Jika air dana memiliki pH dibawah 5, maka lebih dari 75% dari spesies ikan akan hilang. Meningkatnya keasaman air danau secara signifikan berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem 

Korosi. Hujan asam juga dapat mempercepat proses korosi (pengkaratan) dari beberapa material dari logam. Korosi adalah peristiwa perusakan logam akibat terjadinya reaksi kimia antara logam dengan lingkungan yang menghasilkan produk yang tidak diinginkan. Lingkungan tersebut dapat berupa asam, basa, oksigen dalam udara, oksigen dalam air, atau zat kimia lainnya. Keberadaan karat ini sangat merugikan dan pada kondisi tertentu dapat mengancam keselamatan jiwa. Logam yang mengalami korosi ini biasanya akan menjadi rapuh dan keropos



comments | | Read More...

Efek Rumah Kaca

Published by : Unknown on Monday, December 2, 2013 | 10:41 PM

Monday, December 2, 2013

Oleh Egyfaldi Biamenta

Istilah efek rumah kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam sayur mayur dan bunga-bungaan. Para petani menanam sayuran di dalam rumah kaca, karena di dalam rumah kaca suhunya lebih tinggi dari pada di luar rumah kaca. Suhu di dalam rumah kaca bisa lebih tinggi dari pada di luar karena cahaya matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah, tapi gelombang panas tersebut terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak bercampur dengan udara dingin di luar ruangan rumah kaca tersebut.

Gambar Ilustrasi Efek Rumah Kaca sumber gambar http://mbojo.files.wordpress.com
Matahari adalah sumber dari segala energi di bumi. Energi cahaya matahari diubah menjadi energi yang dapat menghangatkan ketika mencapai permukaan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas matahari dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi inframerah. Efek rumah kaca adalah efek dimana sebagian panas cahaya matahari yang berwujud radiasi inframerah tidak diteruskan oleh atmosfer ke luar angkasa tetapi dipantulkan kembali ke permukaan bumi oleh gas-gas yang berada di atmosfer sehingga menyebabkan suhu di bumi semakin lama semakin meningkat. Istilah ini sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1824 oleh seorang fisikawan asal Perancis yang bernama Jean Baptise Joseph Fourier. Sang fisikawan ini sudah dikenal dengan studinya yakni deret Fourier serta penerapannya pada masalah arus panas.

Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena tanpa adanya efek rumah kaca, suhu permukaan bumi akan sangat dingin yaitu sekitar -18 derajat celcius. Jika tidak ada efek rumah kaca maka permukaan bumi akan tertutupi oleh lapisan es, namun jika berlebihan maka akan menyebabkan pemanasan global (global warming), yaitu  suatu proses terjadinya  peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.
.
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomali-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya.

Efek rumah kaca mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas-gas rumah kaca. Gas-gas rumah kaca (Green House Gases) adalah beberapa jenis gas yang terperangkap di atmosfer dan berfungsi seperti atap rumah kaca yang mampu meneruskan radiasi gelombang panjang matahari, namun menahan radiasi inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi. Sumber gas-gas rumah kaca tersebut dapat terbagi menjadi dua jenis yaitu alami dan akibat aktifitas manusia. Gas rumah kaca yang terjadi secara alami adalah CO2, CH4. Sedangkan gas yang dihasilkan akibat aktifitas manusia antara lain : CO2 (Proses pembakaran bahan bakar fosil), NO2 (aktifitas pertanian dan industri), CFC, HFC (proses industri dan konsumen). Penjelasan mengenai gas-gas rumah kaca tersebut adalah sebagai berikut:

Karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan terdapat di atmosfer bumi. Manusia telah meningkatkan jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.  Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi karbondioksida di atmosfer, aktivitas manusia yang melepaskan karbon dioksida ke udara jauh lebih cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya.

Metana (CH4). Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH4. Metana murni tidak berbau, tapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi. Metana  merupakan komponen utama gas alam dan juga termasuk gas rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat dikeluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutamasapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Hal yang paling dikhawatirkan para ilmuwan adalah tumbuhan yang membusuk. Beberapa ribu tahun yang lalu, miliaran ton metana terbentuk dari pembusukan tumbuh-tumbuhan Arktik di Kutub Utara. Tumbuhan itu membusuk dan membeku di dasar laut. Saat kutub utara mulai menghangat, metana yang tersimpan di dasar laut itu dapat mempercepat pemanasan di kawasan itu.

Nitrogen oksida (N2O). Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pra-industri. N2O merupakan gas atmosfer yang penting yang diemisikan paling banyak dari tanah dan air. Walaupun N2O memiliki konsentrasi yang rendah dibandingkan dengan CO2 dan H2O, namun N2O sangat berpengaruh terhadap gas rumah kaca. N2O di atmosfer memiliki waktu hidup yang relatif lama (diperkirakan mencapai 120 tahun), serta memilki kapasitas penyerapan energi (radiasi matahari dalam bentuk gelombang pendek) yang tinggi per molekul. Sumber N2O berasal dari lahan, pembakaran biomassa, kegiatan pertanian, dan proses industri.

Hydrofluorokarbon (HFC). Hidrofluorokarbon (HFC) terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Senyawa-senyawa ini adalah senyawa-senyawa karbon yang mengandung hidrogen serta atom-atom halogen.

Clorofluorokarbon (CFC). CFC merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan tidak terlalu toksik. Dengan demikian zat ini memiliki banyak kegunaan. CFC digunakan sebagai pendingin, bahan bakar untuk aerosol, untuk menghasilkan plastik busa seperti busa polistirena atau poliuretana yang memuai, dan sebagai pelarut untuk pembersihkeringan dan untuk tujuan-tujuan pengeringan minyak. Sayangnya, CFC dapat merusak lapisan ozon. Pada lapisan atmosfir yang tinggi, ikatan C-Cl akan terputus menghasilkan radikal-radikal bebas klorin. Radikal-radikal inilah yang merusak ozon. CFC sekarang ini telah digantikan oleh senyawa-senyawa yang lebih ramah lingkungan. CFC juga bisa menyebabkan pemanasan global. Satu molekul CFC-11 misalnya, memiliki potensi pemanasan global sekitar 5000 kali lebih besar ketimbang sebuah molekul karbon dioksida.

Sulfur heksaflorida (SF6). Sulfur heksaflorida adalah molekul anorganik yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mudah terbakar, kurang larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, memiliki waktu hidup yang panjang, bersifat inert di troposfer dan stratosfer.  Sulfur heksaflorida digunakan dalam industri listrik sebagai media dielektrik gas untuk pemutus sirkuit tegangan tinggi. SF6 adalah gas rumah kaca dengan potensi pemanasan global 23.900 kali dari CO2.

Salah satu upaya untuk mengurangi gas rumah kaca, yakni dengan memelihara pepohonan serta menanam pohon lebih banyak. Pohon dianggap mampu menyerap karbon dioksida lebih cepat, dan dalam jumlah banyak pohon mampu memecahnya melalui fotosintesis, atau dengan menyimpan karbon pada kayunya Penanaman satu miliar pohon per tahun bisa menurunkan emisi gas rumah kaca, hingga 26%. Upaya lain yang dapat mengurangi gas rumah kaca yaitu pengendalian kerusakan hutan, penggunaan energi yang ramah lingkungan dan transportasi yang efisien, serta pengolahan limbah. Salah satu upaya dunia internasional untuk menanggulangi gas rumah kaca adalah dengan mengadakan konvensi yang disebut Protokol Kyoto. Protokol Kyoto adalah sebuah amandemen terhadap Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) yang secara garis besar adalah sebuah persetujuan internasional mengenai pemanasan global. Protokol Kyoto memerintahkan negara-negara dunia untuk berkomitmen mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida serta gas rumah kaca lainnya untuk menanggulangi dampak efek rumah kaca.




comments (2) | | Read More...

Pemahaman Multi-core Processor

Published by : Unknown on Sunday, December 1, 2013 | 11:20 PM

Sunday, December 1, 2013

Oleh Averroes F Piliang

Prosesor multicore mulai dikembangkan sejak tahun 2005. Mulai saat itu dua pabrikan terbesar bidang prosesor yaitu Intel (Integrated Electronics) dan AMD (Advanced Microcontroller Devices) berlomba-lomba dalam mengembangkan produknya. Padahal awalnya, baik Intel maupun AMD mengembangkan prosesor hanya dengan one core atau “inti tunggal”.

Sebenarnya penyebutan cores itu tertuju pada ACPU yaitu singkatan dari Actual Control Processing Unit. Merupakan sebuah unit yang berfungsi untuk membaca dan mengeksekusi perintah (dalam hal ini membaca keputusan dan menjalankan keputusan, atau dalam istilah komputasi dikenal dengan “task”). Jadi, pemahaman mengenai dual core, quad core atau pun nanti ada 16 core dan lebih artinya unit proses dan control memiliki jumlah sebanyak dual, quad, 16 atau lebih. Dan satu kesatuannya atau di-packaging dalam one single chip dan disebut dengan a multi core processor. Jadi, tentunya sekarang ini penyebutan CPU dengan prosesor sudah barang tentu berbeda karena kalau dulu sebut saja seperti intel Pentium maka CPU-nya masih tunggal alias satu, namun sekarang CPU-nya tergantung dari jumlah core yang ada.

Seperti kita ketahui bahwa prosesor berfungsi untuk membaca dan mengeksekusi perintah. Perintah tersebut berupa program atau aplikasi yang dijalankan. Prosesor ini layaknya otak dalam kepala manusia. Otak memerintahkan bagaimana kita untuk berpikir, menggerakkan tangan dan lain-lain. Maka, prosesor dalam komputer, laptop atau peralatan elektronik lainnya berperan seperti otak manusia, dimana otak akan memberikan penjelasan dan melakukan eksekusi pada perintah-perintah yang diinginkan. Sesuai dengan pakar komputer yang mengatakan bahwa komputer itu diciptakan untuk berpikir seperti manusia, bukan komputer itu diciptakan agar manusia berpikir seperti komputer.

Dalam hal multi core processor, bentuk kongkret dalam mengeksekusi perintah berupa instruksi program yang dijlankan oleh satu one single chip atau dalam satu paket chip yang terbungkus secara rapi. Hal ini membuat adanya sebuah interkoneksi dalam core yang satu dengan core yang lain sehingga terdapatlah bridge (hubungan yang terjadi antar core dalam chip prosesor). Kemampuan adanya interkoneksi antar core ini membuat komunikasi menjadi lancar sehingga kecepatan pengambilan dan pengembalian keputusan berjalan pada tingkatan nanosecond. Proses kecepatan pengambilan dan pengembalian keputusan dalam waktu tertentu ini yang disebut dengan cycling time yang merujuk pada apa yang disebut dengan cache (contoh L1, L2, L3). 
comments (2) | | Read More...

Energi Alternatif Pengganti Minyak Bumi

Oleh Egyfaldi Biamenta

Kelangkaan bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi bersama-sama. Penghematan dilakukan karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga tidak ada stabilitas keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui (renewable).

Subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang tidak tepat dan salah sasaran, membuat tidak efektif kinerja negara. Selain itu, hal tersebut tidak memberikan keadilan bagi rakyat yang berhak. Hal ini juga dapat menyebabkan pembangunan ketahanan energi nasional menjadi terkendala. Untuk itu, lebih tepat bila subsidi ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya energi baru dan terbarukan yang dapat mendukung pengurangan ketergantungan terhadap BBM dan pengalihan beban subsidi BBM untuk pembangunan yang adil dan lebih memakmurkan rakyat dengan merekomendasikan pemakaian sumber energi alternatif.

 Firman Allah SWT dalam surat Al Jatsiyah ayat 13:

Artinya :
“Dan Allah telah menjadikan sumber daya alam dan lingkungan sebagai daya dukung lingkungan bagi kehidupan manusia. Yang demikian hanya ditangkap oleh orang-orang yang memiliki daya nalar memadai.” (QS Al Jatsiyah:13).
Energi alternatif adalah istilah yang digunakan untuk semua energi yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional. Hal ini merujuk pada teknologi untuk menghasilkan bahan bakar selain fosil/ minyak bumi karena minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Adapun kriteria-kriteria energi alternatif adalah :

    Dapat digunakan berulang-ulang
    Jumlahnya berlimpah
    Pengolahannya tidak merusak alam
    Tidak berbahaya
    Ramah lingkungan

Beberapa contoh energi alternatif pengganti minyak bumi :

Tenaga Nuklir. Nuklir jika dimanfaatkan maka bisa menjadi sumber energi yang sangat besar, proses nuklir menjadi energi disebut reaksi fisi. Pada pembangkit listrik tenaga nuklir reaksi fusi akan menghasilkan panas dan uap panas inilah yang dimanfaatkan untuk menguapkan air yang berfungsi untuk membangkitkan generator listrik.

Energi Biomassa. Energi biomasa berasal dari tanaman yang telah diambil manfaatnya seperti , pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja, dan kotoran ternak. Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan, antara lain merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber energi secara berkesinambungan (suistainable).

Tenaga Air.
Di bumi, air bisa ditemukan di mana-mana dan ternyata air juga bisa dijadikan sumber energi dalam bentuk air yang mengalir. Air mengalir ini biasa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, air mengalir tadi akan menggerakan generator listrik yang mampu menghasilkan daya listrik.

Tenaga Angin. Angin juga dapat diolah menjadi sumber energi alternatif dengan memanfaatkan tenaga kinetik angin untuk menggerakkan kincir angin atau turbin angin yang pada akhirnya energi tersebut dapat dikonversi menjadi listrik. Satu turbin angin dapat memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tiga puluh rumah, tapi karena angin tidak selalu bertiup, tenaga cadangan harus selalu tetap tersedia, misalnya dari PLN.

Tenaga Matahari. Matahari selalu memancarkan cahaya dan panasnya sepanjang hari ke bumi dan ini bisa dijadikan sumber energi. Tenaga matahari atau tenaga surya adalah energi yang didapat dengan mengubah panas matahari melalui peralatan tertentu menjadi sumber pembangkit daya.

Minyak bumi dan bahan bakar minyak telah sangat mendominasi perekonomian energi dunia karena barang-barang tersebut merupakan bahan-bahan bakar cair (mentah dan siap-pakai). Di antara semua bentuk energi final komersial, bahan bakar cair adalah yang paling berharga dan paling strategis karena dapat disimpan secara mudah dan aman untuk jangka waktu; mudah diangkut; memiliki kerapatan energi besar; relatif mudah dinyalakan tetapi tak mudah meledak; dapat dengan mudah dikonversi menjadi listrik dan amat sangat penting bagi sektor transportasi. Diantara sumber energi alternatif pengganti minyak bumi, biomassa adalah satu-satunya sumber energi terbarukan yang dapat dihasilkan dan menghasilkan, atau mudah dikonversi menjadi bahan bakar (cair) yang disebut dengan bahan bakar nabati (BBN, biofuels).
comments | | Read More...

Kilang Minyak Bumi Indonesia

Oleh Egyfaldi Biamenta
Minyak bumi adalah cairan hidrokarbon yang berada pada lapisan dalam bumi. Komponen penyusun minyak bumi secara umum adalah senyawa parafin, naften, dan aromatik. 
  • Parafin adalah hidrokarbon rantai lurus.
    • Contoh : n-heksana, n-heptana, n-oktana, n-dodekan.
  • Naften adalah parafin rantai siklik.
    • Contoh: siklo pentana, metil siklo pentana, siklo heksana.
  • Aromatik  adalah olefin rantai siklik.
    • Contoh : benzena, toluena, naftalena.

Minyak bumi terdiri dari berbagai macam fraksi senyawa yaitu gas, nafta, kerosin, minyak gas ringan, minyak gas berat, pelumas, dan residu. Untuk mendapatkan senyawa-senyawa yang diinginkan, minyak bumi perlu diolah terlebih dahulu. Kilang minyak bumi adalah pabrik pengolah minyak bumi. Fraksi- fraksi minyak bumi dipisahkan di dalam kilang melalui proses distilasi atmosferik minyak bumi, yaitu pemisahan menjadi fraksi-fraksi yang rentang didihnya berbeda-beda dengan cara penguapan dan kondensasi (pengembunan) pada tekanan atmosferik.

Diagram alir sederhana distilasi atmosferik minyak bumi
Minyak bumi (emas hitam) adalah komoditas penting yang keberadaan dan penggunaannya semakin sensitif. Jika harga minyak bumi goyah (naik) maka stabilitas suatu negara bisa terancam. Hal ini bisa terjadi jika suatu negara sangat tergantung dengan minyak bumi untuk menopang kehidupannya, baik itu kehidupan masyarakatnya maupun roda ekonominya. Indonesia adalah salah satu negara yang kehidupan masyarakat dan roda ekonominya ditopang oleh minyak bumi.

PT Pertamina adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Pertamina adalah hasil gabungan dari perusahaan Pertamin dengan Permina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan ini terjadi pada 1968. Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi ke dalam sektor hulu dan hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan.

Kegiatan usaha pertamina hulu meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dilakukan di beberapa wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh pertamina hulu dan melalui kerjasama dengan mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Untuk mendukung kegiatan intinya, pertamina hulu juga memiliki usaha di bidang pemboran minyak dan gas. Kegiatan usaha pertamina hilir meliputi pengolahan, pemasaran dan niaga dan perkapalan serta distribusi produk hilir baik di dalam maupun keluar negeri yang berasal dari kilang pertamina maupun impor yang di dukung oleh sarana transportasi darat dan laut. Usaha hilir merupakan integrasi usaha pengolahan, usaha pemasaran, usaha niaga, dan usaha perkapalan.

Indonesia mempunyai 9 unit kilang minyak bumi dengan kapasitas total 1,116 juta barrel per hari (bph). Kilang minyak tersebut terdiri dari :
  1. Pertamina unit pengolahan I di pangkalan Brandan – Sumatera Utara (ditutup pada Januari 2007)
  2. Pertamina unit pengolahan II di Dumai – Riau (127000 bph)
  3. Pertamina  unit pengolahan II di kilang Sungai Pakning – Riau (50000 bph)
  4. Pertamina  unit pengolahan III di Plaju – Sumatera Selatan (145000 bph)
  5. Pertamina unit pengolahan IV di Cilacap – Jawa Tengah (348000 bph)
  6. Pertamina unit pengolahan V di Balik papan – Kalimantan Timur (266000 bph)
  7. Pertamina unit pengolahan VI di Balongan – Jawa Barat (125000 bph)
  8. Pusdiklat Migas Cepu – Jawa Tengah (45000 bph)
  9. Pertamina unit pengolahan VII di Sorong – Papua (10000 bph)
Setiap barrel minyak mentah menghasilkan setidaknya 30 persen BBM berupa bensin, seperti Premium, Pertamax dan sebagainya. Sisanya adalah produk-produk lain, seperti minyak tanah (kerosene), liquified petroleum gas (LPG), minyak distilat (distillate fuel), minyak residu (residual fuel), kokas (coke) dan aspal, bahan-bahan kimia pelarut (solvent), bahan baku petrokimia, dan minyak pelumas.
comments (2) | | Read More...

Substansi Pendidikan dalam Rangka Pembangunan Berkarakter

Published by : Unknown on Saturday, November 30, 2013 | 10:21 PM

Saturday, November 30, 2013

Oleh Averroes F Piliang
Konsep pendidikan menyebutkan bahwa, pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi kenegaraan serta membangun karakter bangsa. Dengan pendidikan, suatu bangsa juga akan mampu membangun segala aspek kehidupan yang pada akhirnya akan tercapai tujuan yang diinginkan.
Kata “pembangunan” sangat erat hubungannya dengan kemampuan meneliti yang dimiliki perangkat pemikir suatu bangsa. Dari hanya sebagai pengguna ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari Negara lain, kita sekarang harus berusaha untuk menjadi pencipta ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga kita tidak saja hanya dapat menjual bahan mentah, tetapi juga dapat menjual bahan jadi dan buah pemikiran (Filsafat Ilmu – Sebuah Pengantar Populer, Jujun Suriasumiantri).
Pembangunan dari segala aspek menjadi agenda rutin bangsa Indonesia untuk melahirkan manusia-manusia Indonesia yang ideal sesuai karakter sejati bangsa Indonesia.
Pembinaan dan pelatihan menjadi gerbang utama dalam pendidikan dalam artian bahwa tujuan pendidikan bukan saja menghasilkan manusia-manusia yang berkarakter saja, tetapi adalah untuk merangsang kreativitas itu sendiri dan semangat dari jiwa pengajar dan peserta didiknya. Sehingga terbentuk karakter manusia yang mau berinovasi dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan sendiri dan masyarakat. Manusia-manusia yang seperti itu akan menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
Apakah sistem mengajarkan ikuti teori yang ada sehingga membuat anda sebagai pengikut sejarah atau epilog? Atau mengikuti keinginan hati anda? Mengikuti sebuah obsesi mengenai ide-ide anda? Karena lebih nyaman dengan ide sendiri dibandingkan dengan mengikuti ide-ide lain.
Apa kau selalu ingin menjadi administrasi kampus? Apa impianmu? Mungkin kau ingin menjadi sesuatu yang betul-betul yang kau inginkan. Hidup itu penuh dengan kemungkinan, tingkatkan kemungkinan tersebut menjadi sebuah ide-ide yang inovasi. Kau cuma perlu orang-orang dengan keinginan untuk memperbaiki diri sendiri dan itu sebenarnya esensi mengenai pendidikan.
Memang secara umum kualitas suatu negara dikatakan maju, ditinjau dari segi ekonomis penduduknya berupa meningkatnya taraf hidup yang layak bagi penduduknya. Tetapi apakah itu menjadi tolak ukur tingginya sebuah peradaban manusia? Pembangunan pendidikan itu bukan saja fokus terhadap infrastruktur melainkan mengenai mental pendidikan.
Timbulnya klasifikasi suatu Negara dikatakan adalah Negara maju, Negara berkembang, dan Negara terbelakang adalah adanya IPM (Indeks Pembangunan Manusia) atau HDI (Human Development Index). Umumnya IPM ditentukan berdasarkan kualitas kesehatan, pendidikan dan daya beli manusia yang tinggal dalam negara tersebut. Berdasarkan data, bahwa suatu negara dikatakan maju apabila IPM-nya diatas 0.8 dan rendah ketika dibawah 0.5 dan diantara 0.5 – 0.8 dikatakan berkembang. Data Indonesia berdasarkan BPS pada tahun 2013 berada pada 0.629.
Tetapi, apakah dengan komposisi tersebut Indonesia langsung dikategorikan sebagai negara berkembang. Memang, dalam hal pendidikan Indonesia pada saat sekarang ini menjadi salah satu negara yang memiliki pembangunan pendidikan di bagian Asia Tenggara. Hal tersebut berdasarkan kualitas pendidikan yang ditinjau dari sektor fasilitas, kurikulum dan staf pengajar telah melewati level di atas cukup.  Jika hal itu yang dinilai, maka Indonesia telah memasuk point pertama dari proses IPM atau HDI tersebut mengenai pendidikan. Nyatanya tidak seperti yang diharapkan.
Seharusnya pendidikan tidak menolak apa yang disebut dengan inovasi, tetapi diberikan sebuah kesempatan dan harus diamati dengan hati-hati. Ya salah satu caranya adalah dengan telah terbentuknya Badan Akreditasi Nasional pendidikan. Tetapi apakah itu cukup untuk mengakomodir inovasi-inovasi yang ada? Perlu dikaji ulang tentunya, seharusnya ada sebuah badan yang mengawasi inovasi-inovasi di setiap kampus, bukan saja dalam hal ini LPPM.

comments | | Read More...
 
Tentang Dunia Insan Kamil | Hubungi Kami | Disclaimer
| Copyright © 2013. Dunia Insan Kamil . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger