News Update :
Home » , , » Enam Perkara dalam Menuntut Ilmu

Enam Perkara dalam Menuntut Ilmu

Published by : Unknown on Monday, December 9, 2013 | 7:58 PM

Oleh Ismail Marjuki

Dalam salah satu pepatah Arab (Mahfuzhot) dikatakan:

Saudaraku, Kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara, akan saya beritahukan perinciannya dengan jelas :
  • Kecerdasan
  • Ketamakan (terhadap ilmu)
  • Kesungguhan
  • Uang (biaya)
  • Dekat dengan guru
  • Waktu yang lama

Kecerdasan (dzaka’un). Seorang ‘alim dalam menuntut ilmu memerlukan suatu kecerdasan, baik itu dalam hal memilih ilmu apa yang akan dipelajarinya ataupun kecerdasan dalam menyaring setiap ilmu yang dipelajarinya. Maka, tidak jarang seorang pelajar tidak mengerti akan ilmu yang dipelajarinya, sehingga menjadikan ilmu tersebut kurang bermanfaat.

Ketamakan (hirshun). Dalam ilmu, salah satu sifat yang harus dimiliki seorang ‘alim dalam menuntut ilmu adalah tamak ataupun rakus akan ilmu. Tamak ini akan menjadikan seorang ‘alim merasa tidak puas dengan ilmu yang dimilikinya sehingga ia akan terus belajar dan belajar demi memenuhi kenginannya.

Kesungguhan (Ijtihadun). Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh akan mendatangkan hasil yang memuaskan. Begitu juga halnya dengan menuntut ilmu, haruslah dilakukan dengan kesungguhan hati, sehingga kita dapat memperoleh ilmu yang berkah. Kesungguhan dalam menuntut ilmu akan menjauhkan kita dari rasa bosan dan malas, yang mana ini merupakan penyakit dari seorang ‘alim.

Uang (Dirhamun). Ilmu merupakan suatu hal yang tidak dapat dibeli dengan uang, tetapi dalam menuntut ilmu memerlukan yang namanya uang. Salah satu opini yang sering kita dengar di lingkungan masyarakat Indonesia, “orang miskin dilarang sekolah”. Opini ini membuat saya sangat sedih, justru ini harus menjadi dorongan positif untuk seorang ‘alim. Mahalnya biaya pendidikan harusnya dapat menuntun seorang ‘alim untuk meraih prestasi yang lebih baik dan pastinya akan lebih menghargai ilmu yang telah dimilikinya.

Dekat dengan guru (Suhbatul ustadzi). Tak kenal maka tak sayang, ini merupakan salah satu pepatah di kalangan masyarakat kita. Hal ini menunjukkan kepada kita sebagai seorang ‘alim dalam menuntut ilmu harus berperilaku yang baik terhadap guru, salah satunya dengan mengenal guru tersebut. Sehingga, kita sebagai yang menerima ilmu dapat lebih memehami dan mengerti akan apa yang diajarkan oleh seorang guru. Kenalilah guru anda, berbuat baiklah kepadanya, niscaya ilmu yang anda dapatkan akan lebih bermanfaat.

Waktu yang lama (Thuluz zamani). Dalam hal ini, waktu yang lama merupakan suatu nikmat kesempatan dan waktu yang diberikan Allah SWT kepada kita sebagai ‘alim. Marilah kita pergunakan waktu ini sebaik mungkin dalam menuntut ilmu yang berkah. Walaupun kita telah melakukan kelima perkara sebelumnya tanpa yang keenam, maka akan terasa sia – sia. Dengan umur dan kesempatan yang panjang dalam menuntut ilmu, kita akan menjadi seorang mukmin yang diridhoi-NYA. Amin.

Insya Allah dengan memahami dan mengamalkan keenam perkara di atas, akan menjadikan kita seorang yang lebih menghargai ilmu, sehingga dapat kita amalkan dan pergunakan di jalan kebaikan yang diridhoi-NYA.

Share this article :

+ comments + 1 comments

April 16, 2016 at 8:26 AM

izin share mas

Post a Comment

 
Tentang Dunia Insan Kamil | Hubungi Kami | Disclaimer
| Copyright © 2013. Dunia Insan Kamil . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger