News Update :
Home » , » Hujan Asam dan Dampaknya Bagi Kehidupan

Hujan Asam dan Dampaknya Bagi Kehidupan

Published by : Unknown on Saturday, December 7, 2013 | 12:14 AM

Oleh Egyfaldi Biamenta

Hujan asam merupakan istilah umum untuk menggambarkan turunnya asam dari atmosfir ke bumi. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen yang terdapat di udara bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan.

Penyebab hujan asam bisa terjadi secara alami maupun oleh perbuatan manusia. Secara alami bisa disebabkan oleh semburan dari sebuah gunung berapi, serta proses biologis yang bisa terjadi di tanah rawa atau lautan, sedangkan oleh perbuatan manusia adalah aktivitas manusia dalam kegiatan industri. Beberapa industri yang cukup sering memberikan dampak hujan asam diantaranya adalah industri kendaraan bermotor, industri pembangkit listrik, industri pertanian (amonia).

Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Selanjutnya revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sumber utama energi untuk mesin-mesin yang mengakibatkan kadar emisi gas-gas SO2 dan NOx meningkat. 

Gambar yang mendeskripsikan proses terjadinya hujan asam
Proses terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut, yaitu air di perairan (laut maupun danau) menguap ke udara akibat terkena panas matahari. Di udara, titik-titik air ini terkondensasi menjadi awan hujan. Gas buangan dari hasil penggunaan bahan bakar fosil seperti karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NO2), dan sulfur oksida (SO2) lepas ke udara bebas dan menempel di awan kemudian gas-gas buangan tersebut bereaksi membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). 


Asam sulfat adalah asam yang sangat korosif dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan jika terkena tubuh manusia. Sedangkan asam nitrat tergolong sebagai air keras yang biasa digunakan dalam bahan peledak. Senyawa-senyawa asam yang terbentuk tersebut, bersama awan hujan bergerak menuju ke wilayah udara bertekanan lebih rendah. Saat awan hujan sudah terlalu berat, titik-titik air kemudian jatuh ke bumi menjadi hujan akibat gaya gravitasi. 

Air yang jatuh ke bumi terserap ke tanah, sebagian terserap oleh tumbuhan, dan sisanya mengalir menuju ke lautan. Tingkat keasaman air hujan normal berada diantara pH 5,6 sampai 6,2, sedangkan hujan asam memiliki tingkat keasaman dibawah pH 5,6. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Berikut beberapa dampak dari hujan asam terhadap lingkungan dan makhluk hidup :

Kesehatan Manusia. Partikel sulfat yang terhirup masuk ke paru-paru dapat menyebabkan ganguan pernafasan. Jika senyawa sulfat dan nitrat kontak langsung dengan kulit manusia dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit.

Tumbuhan dan hewan. Hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu kandungan nutrisi dalam tanah sebelum tumbuhan sempat mempergunakannya untuk tumbuh. Zat kimia beracun seperti aluminium juga akan terlepas dan bercampur dengan nutrisi. Apabila nutrisi ini diserap oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, kemudian tumbuhan akan terserang penyakit, kekeringan, dan mati.

Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan air terhambat. Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati. Hanya tumbuhan tertentu yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini akan berakibat pada hilangnya beberapa spesies. Ini juga berarti bahwa keragaman hayati tamanan juga semakin menurun.

Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.

Ekosistem perairan. Kelebihan zat asam pada air danau mengakibatkan hanya sedikit spesies yang dapat bertahan. Jenis plankton dan invertebrata merupakan makhluk yang paling pertama mati akibat pengaruh keasaman air danau. Jika air dana memiliki pH dibawah 5, maka lebih dari 75% dari spesies ikan akan hilang. Meningkatnya keasaman air danau secara signifikan berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem 

Korosi. Hujan asam juga dapat mempercepat proses korosi (pengkaratan) dari beberapa material dari logam. Korosi adalah peristiwa perusakan logam akibat terjadinya reaksi kimia antara logam dengan lingkungan yang menghasilkan produk yang tidak diinginkan. Lingkungan tersebut dapat berupa asam, basa, oksigen dalam udara, oksigen dalam air, atau zat kimia lainnya. Keberadaan karat ini sangat merugikan dan pada kondisi tertentu dapat mengancam keselamatan jiwa. Logam yang mengalami korosi ini biasanya akan menjadi rapuh dan keropos



Share this article :

Post a Comment

 
Tentang Dunia Insan Kamil | Hubungi Kami | Disclaimer
| Copyright © 2013. Dunia Insan Kamil . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger