News Update :
Home » , » Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Pemuda

Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Pemuda

Published by : Unknown on Tuesday, January 28, 2014 | 5:08 PM

Oleh Averroes F Piliang

Individu yang ada dalam masyarakat kampus akan berkembang membentuk kelompok-kelompok. Kelompok tersebut akan menghasilkan sebuah tatanan masyarakat kampus yang memiliki dinamika tersendiri di tempat mereka berproses. Problematika yang terjadi karena ini adalah terbentuknya sebuah tatanan intellectual community yang bersifat kompetisi dan bersaing (terlepas sehat atau tidak) sehingga menimbulkan sebuah sistem peringkat.

Masyarakat kampus di masing-masing tingkat itu akan menunjukkan sebuah diferensiasi sosial yang sama, yang telah dikembangkannya, dicapai atau ditirunya dari peristiwa yang ada sebagai tindak lanjut penyelesaian secara integrative yang sebanding. Realitanya adalah tujuan yang berbeda memberikan sebuah dampak berupa lack of understanding dan lack of united. Dinamika seperti ini membuat pemahaman mengenai satu tujuan dalam bendera organisasi akan berefek fatal dalam proses kedepannya.

A. Dalam konstitusi Himpunan, bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Pemuda (red-PTKP) memiliki garis-garis besar yang nantinya akan memiliki kinerja yang sifatnya sistematis dan terarah. Program kerja yang nantinya akan diinpretasikan dalam proyeksi kerja seharusnya menghasilkan beberapa tujuan yang pasti, yang sifatnya tidak conditional dan terbatas. Program kerja tersebut berupa:

B. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan partisipasi aktif, korektif dan konstruktif dari seluruh anggota dan alumni HMI di lingkungan cabang dalam rangka mewujudkan kehidupakn kampus yang demokratis selaras dengan kebijaksanaan secara nasional.

C. Mengusahakan agar para anggota dan alumni HMI di lingkungan HMI ikut serta secara aktif meningkatkan fungsi dan peranan perguruan tinggi di tengah kehidupan bermasyarakat.

D. Melakukan kegiatan yang mendorong anggota dan alumni HMI di lingkungan cabang untuk meningkatkan kehidupan beragama dikampus antara lain dengan :
    • Memprakarasi kegiatan-kegiatan agama (Islam) di lingkungan kampus
    • Meningkatkan efektivitas kehidupan masjid kampus dikampus
    • Melakukan diskusi-diskusi untuk meningkatkan konsep Islam tentang berbagai segi kehidupan masyarakat
E. Menyelenggarakan diskusi, symposium dan sebagainya yang berkenaan dengan pengkajian terhadap penyempurnaan sistem pendidikan umum dan sistem pendidikan tinggi khususnya di tingkat cabang

F. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menunjang partisipasi anggota dan alumni HMI di lingkungan cabang dalam mewujudkan kehidupan kampus umumnya dan dunia kemahasiswaan khususnya

Integrasi dari kelima program kerja yang tertuang dalam konstitusi Himpunan berupa terbentuknya Insan Kamil. Orang-orang yang dijuluki man of future dan man of inovator. Seperti yang pada essay saya mengenai problematika HMI di Cabang Medan adalah tidak adanya Intellectual Community, yaitu komunitas intelektual. Hal ini disebabkan karena kader-kader himpunan tidak memiliki ideologi.

Pemahaman ideologi itu yang saya rujuk pada bidang PTKP ini adalah falsafah dan paradigm berpikir seorang MAHASISWA dan PEMUDA. Falsafah melahirkan Ideologi, Ideologi melahirkan Paradigma berpikir. Tentunya PTKP cabang harus mampu mengakomodir mengenai Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Kepemudaan dalam rangka Indonesia yang bernafaskan Islam. Budaya dalam membentuk Intellectual Community saat ini berubah menjadi budaya perdebatan yang tak tentu arah. Oleh karena itu, seharusnya dalam bidang PTKP harus mampu menjadi fasilitator dalam rangka mewujudkan Intellectual Community, ya Komunitas Madani.

Asumsi ini sekiranya dapat dikatakan benar dengan melihat karakter budaya di masyarakat berkembang terutama di Indonesia. Ketika terjadi perubahan sosio-kultural terjadi di suatu tatanan masyarakat, seharusnya bangsa Indonesia menjadi masyarakat yang memiliki karakter yang memiliki ciri khas yang baik karena didukung oleh faktor agama tersebut. Justru dengan adanya agama, sebenarnya manusia dalam menghadapi tantangan kehidupan tidaklah berdiri sendiri, karena bersamaan ada pegangan dan tuntunan hidup. Dan siapa saja yang mengikuti dan mengaktualitaskan petunjuk dan tuntunan hidup itu dalam dirinya, niscaya ia tidak pernah kahwatir dan bersedih hati (QS 2:38).

Terjadinya konflik-konflik tersebut berawal dari disorganisasi sosial yang mengkerucut kepada pendidikan dalam pembentukan karakter manusia yang dididik menjadi monoton. Problematika pendidikan di Indonesia salah satu faktor yang sangat besar mempengaruhinya adalah melakukan pendekatan aspek psikologis. Banyak kaum intelektual muda Indonesia mendapatkan pengajaran yang baik tetapi tidak menerapkan apa yang telah dipelajarinya ke masyarakat sosial. Walaupun dalam hal ini masih terkandung akibat adanya normalisasi kehidupan kampus dan badan koordinasi kampus, tidak mematahkan semangat kaum intelek muda dalam menyelesaikan konflik sosial. Apa bentuk kongkret seharusnya bidang PTKP? Berikut antara lain:
  • Metode memberikan pengetahuan (informasi) yang baru. Kita berusaha untuk menghilangkan pandangan-pandangan yang sempit, memperluas pengetahuan dari masyarakat yang terbatas dengan cara yang menarik seperti diskusi panel antara orang-orang yang ahli, peninjauan ke suatu tempat, mendirikan perpustakaan rakyat juga merupakan saluran-saluran untuk pengetahuan yang baru. Tentunya hal ini dilakukan untuk mendapatkan pendidikan diluar pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi.
  • Metode mengadakan diskusi-diskusi dalam kelompok kecil. Kegiatan ini pada umumnya dilaksanakan oleh generasi muda Indonesia hanya sebatas di waktu sekolah. Mereka takut untuk melaksanakan diskusi di luar jam sekolah. Perlu adanya guru-guru atau mahasiswa maupun masyarakat untuk melakukan diskusi-diskusi kecil ini sehingga karakter bangsa Indonesia menjadi kuat.
  • Metode mengadakan kegiatan-kegiatan dalam kelompok kecil. Diskusi tanpa implementasi hanya menjelaskan impian-impian belaka, maka dalam hal ini akan timbul yang dinamakan dengan stagnasi. Peran organisasi terutama HMI sebagai organisasi mahasiswa harus memberikan daya gerak materi maupun non-materi kepada mahasiswa, siswa ataupun masyarakat disekitarnya sebagai rangka pendidikan alternatif dalam membangun karakter bangsa. 
  • Menciptakan wadah baru. Misalnya seperti koperasi, kredit union, organisasi wanita, organisasi muda mudi, dengan mempergunakan metode kelompok kerja. Kelompok kerja merupakan inti dari dinamika masyarakat.


Share this article :

Post a Comment

 
Tentang Dunia Insan Kamil | Hubungi Kami | Disclaimer
| Copyright © 2013. Dunia Insan Kamil . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger