News Update :
Home » , » Nilai Kehidupan Manusia dalam Dasar-Dasar Kepercayaan

Nilai Kehidupan Manusia dalam Dasar-Dasar Kepercayaan

Published by : Unknown on Tuesday, March 4, 2014 | 10:04 PM

Oleh Averroes F Piliang

Konsep agama dalam rangka menyelaraskan kehidupan manusia dengan nilai-nilai kehidupan berawal dari ketuhanan atau ketauhidan. Ketuhanan yang dalam bentuk kongkretnya merujuk kepada keimanan seseorang menuju manusia berinteraksi dengan Allah SWT dan manusia lainnya. Sehingga dari proses interaksi ini terbentuk aturan-aturan yang nantinya akan dilaksanakan oleh manusia dalam rangka Al-khalifatu fil ardhi (QS 2:30). Seperti yang kita ketahui pada artikel sebelumnya yang berjudul Keislaman Dalam Konteks Keimanan Syahadat masih terlingkup dalam Kalimat Persaksian yang pertama, yaitu Tiada Tuhan Selain Allah. Dan dalam tulisan ini akan dibahas hubungan antara Kalimat Persaksian yang berikutnya yaitu Muhammad SAW adalah Rasul Allah.

Agama yang dalam perannya berfungsi sebagai sarana dalam mewujudkan kesadaran manusia akan nilai-nilai kehidupan. Kehidupan yang berarti adalah sebuah aktivitas manusia yang memiliki tujuan. Namun, tujuan tersebut bukanlah memiliki asal sumber berasal dari manusia itu juga. Maka, sudah pastilah dapat kita tarik kesimpulan bahwa Agama itu ditujukan kepada manusia dan berasal dari sebuah kebenaran yang hakiki. Dan kebenaran itu mutlak dari Allah SWT yang sekarang ini bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Oleh karena itu, manusia mengerti apa yang disebut dengan “nilai-nilai kehidupan”.

Tuhan yang secara determinasi sains tidak akan mungkin dideskripsikan sebagai materi yang terbatas oleh ruang dan waktu, oleh karena itu dalam QS 2:3 yang berarti “(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka” merujuk kepada sesuatu hal yang spiritual. Melalui NDP (Nilai-Nilai Dasar Perjuangan) HMI tertulis Tuhan itu ada, dan ada secara mutlak hanyalah Tuhan. Pendekatan ke arah pengetahuan akan adanya Tuhan dapat ditempuh manusia dengan berbagai jalan, baik yang bersifat intuitif, ilmiah, historis dan pengalaman dan lain-lain. Tetapi karena kemutlakan Tuhan dan kenisbian manusia , maka manusia tidak dapat menjangkau sendiri kepada pengertian akan hakekat Tuhan yang sebenarnya. Namun demi kelengkapan kepercayaan kepada Tuhan, manusia memerlukan pengetahuan secukupnya tentang Ketuhana dan tata nilai yang bersumber kepada-NYa. Oleh sebab itu diperlukan sesuatu yang lain yang lebih tinggi namun tidak bertentangan dengan insting dan indera.

Hubungan ini tentunya berujung kepada sesuatu hal yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia itu yang disebut dengan “Wahyu”. Wahyu itu diberikan kepada manusia yang dipilih dan disebut dengan Nabi/Rasul. Dan mengimani Nabi/Rasul itu wajib hukumnya bagi umat Islam dan Muhammad SAW merupakan Nabi/Rasul yang terakhir atau penutup.

Wahyu yang diberikan itu bukanlah langsung dari Allah SWT ke manusia pilihan (baca Muhammad SAW), melainkan melalui sebuah proses dari sesuatu yang ghaib dan dikenal Malaikat ke Muhammad SAW. Oleh karena itu, tidak akan mungkin terjadi jika manusia langsung percaya kepada Nabi/Rasul sebelum mempercayai malaikat dan sesuatu yang disampaikan itu, yaitu Wahyu. Maka, iman dalam bahagian yang kedua itu adalah Iman kepada Malaikat dan yang berikutnya berupa Iman kepada Wahyu yang terdiri dari ayat-ayat kauniyah dan kauliyah yang terangkum dalam Al-Qur’an. Sehingga pada kesimpulannya, kalimat persaksian yang kedua adalah Muhammad SAW adalah Rasul Allah. Sehingga lengkaplah kalimat persaksian (pengakuan) mengenai keimanan dalam dasar-dasar kepercayaan tersebut.

Wahyu tersebut memiliki satu kesatuan yang comprehensive yang berarti lengkap. Dan akhirnya, disebut dengan ajaran Islam yang bukan saja hanya satu kesatuan Agama melainkan juga sistem yang sempurna dalam konteks kehidupan manusia. Wahyu tersebut mencakup interaksi antara manusia dengan sang pencipta dan interaksi manusia dengan manusia. Duniawi dan Ukhrawi menjadi tolak ukur dalam arti kehidupan manusia yang disebut dengan nilai-nilai kehidupan. 
Share this article :

+ comments + 1 comments

February 28, 2022 at 4:07 AM

Best Casinos in South Africa
Find the 포커 하는 법 best casinos in South 포커 디펜스 Africa and 블랙 잭 만화 get a 100% match 예스 벳 bonus on 브라 밝기 조절 your first deposit. All South African Casinos offer great bonuses and free spins.

Post a Comment

 
Tentang Dunia Insan Kamil | Hubungi Kami | Disclaimer
| Copyright © 2013. Dunia Insan Kamil . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger