Oleh Siti Rayani Simatupang
Masyarakat luas zaman sekarang sudah menjadi konsumtif terbesar dalam dunia teknologi informasi. Contohnya dalam penggunaan telepon genggam, internet dan televisi. Kejadian ini didukung oleh kebutuhan masyarakat dalam membangun komunitas yang baik. Kehadiran teknologi-teknologi yang canggih, seakan-akan mampu menggantikan posisi kemampuan otak manusia dalam keseharian hidup manusia untuk beraktivitas dan bersosialisasi. Beragam kemudahan dalam memanjakan sipengguna teknologi. Teknologi mampu menjawab tuntutan pekerjaan yang lebih cepat, mudah bahkan murah tanpa memakan banyak waktu. Sifat instant kehidupan sekarang berdampak positifkah atau cenderung negatif bagi peradaban manusia?
Masyarakat umum sekarang dapat mengakses informasi-informasi dengan mudah. Segudang informasi dapat disajikan secara praktis dengan kehadiran internet. Dan menjadikan Indonesia mampu meningkatkan mutu pendidikan dan menduduki taraf yang sama dengan negara maju. Contohnya saja, metode pembelajaran menggunakan e-learning. Menurut (Harley, 2001) E-learning merupakan suatu jenis proses belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain. Dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, informasi-informasi dunia dengan gampang dapat diketahui.
Tak dapat dipungkiri bahwa arus deras informasi dan kecanggihannya menyelimuti dunia ini justru memberi perubahan signifikan pada masyarakat disekitarnya. Contohnya saja perkembangan teknologi informasi yang sedemikian rupa berkembang pesat, membawa pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Dulu, Indonesia terkenal dengan budaya ramah tamahnya dan hidup bergotong royong sesama masyarakat sekitarnya. Tetapi masyarakat sekarang cenderung bersifat individualistik. Masyarakat zaman sekarang lebih semangat memperhatikan perkembangan yang terjadi dalam dunia maya dibandingkan di dalam keluarganya. Contohnya saja, lebih memilih menyendiri di kamar dengan gadget pribadinya dibandingkan dengan menonton televisi bersama keluarga. Sudah banyaknya orang berurusan dengan telepon pintar. Semua orang pasti berhubungan dengan media internet, akun facebook, twitter, wechat dan jenis-jenis media sosial lainnya. Kejadian ini sekarang sudah menjadi budaya/tradisi khalayak jaman sekarang.
Kemunculan internet mampu membuat orang dengan mudah melakukan hubungan/komunikasi dengan orang-orang di seluruh penjuru dunia, ataupun informasi-informasi yang bersifat mendunia, dan membawa pengaruh besar dalam perubahan bagi generasi bangsa. Contohnya saja dalam hal lifestyle, gaya hidup masyarakat sekarang cenderung mengadopsi dari negara asing. Lebih condong mengikuti arus fashion luar negeri. Beragam barang-barang luar negeri membajiri pasar tanah air kita. Posisi bergaya ala Indonesia mulai tergeser akibat kehadiran budaya luar negeri. Masuknya budaya barat tanpa ada penyaringan seiring dengan keberhasilan perkembangan teknologi informasi di era globalisasi ini, dapat dikatakan berupa ancaman perubahan bagi nilai-nilai sosial dan budaya timur Indonesia.
Dengan keadaan ini, rasa cinta, rasa memiliki, nasionalisme cenderung menurun. Yang seharusnya kebudayaan sendiri yang menjadi cerminan jati diri bangsa. Hal yang paling ditakutkan, terjadinya akulturasi yang berkembang menjadi kebudayaan sendiri.
+ comments + 1 comments
Proses pendidikan seharusnya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, artinya produk IPTEK seharusnya membantu perkembangan pendidikan. Ini yang disebut dengan keterkejutan budaya alias "shock culture"
Post a Comment